produksi bioetanol dari bahan baku singkong, jagung dan iles-iles :pengaruh suhu fermentasi dan berat yeast saccharomyces cerevisiae
Kebutuhan bahan bakar di masa sekarang semakin bertambah besar sehingga berdampak pada menipisnya sumber bahan bakar dan meningkatnya polusi udara di lingkungan. Penggunaan bahan bakar alternatif dari sumber non fosil merupakan pilihan terbaik sebagai pengganti bahan bakar fosil. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang tepat digunakan baik di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang.
Bahan baku etanol yang digunakan pada penelitian ini adalah singkong, dan iles-iles.Variabel penelitian yang diamati temperatur fermentasi (30°C; 40°C; 50°C) dan komposisi Saccharomyces cerevisiae (2,5 g; 5 g; 10 g; 15 g) Proses pembuatan bioetanol terdiri dari hidrolisis enzim yaitun likuifikasi menggunakan a-amylase1,6% v/w (t = 1 jam; T = 95-100°C; pH 6) dan sakarifikasi menggunakan b-amylase 3,2% v/w (t = 4 jam; T = 60°C; pH 5) serta proses fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae ( t = 120 jam; pH 4,5; yeast 5 g). Kadar etanol tertinggi dihasilkan pada temperatur fermentasi 30°C untuk semua bahan baku dengan kadar etanol masing-masing 83,43 g/L untuk singkong,80,77 g/L untuk jagung,dan 79,94 g/L untuk iles-iles.
Reference Key |
kusmiyati2014reaktorproduksi
Use this key to autocite in the manuscript while using
SciMatic Manuscript Manager or Thesis Manager
|
---|---|
Authors | ;K. Kusmiyati;Lukhi Mulia Shitophyta |
Journal | international journal of surgical oncology |
Year | 2014 |
DOI | 10.14710/reaktor.15.2.97-103 |
URL | |
Keywords | Keywords not found |
Citations
No citations found. To add a citation, contact the admin at info@scimatic.org
Comments
No comments yet. Be the first to comment on this article.