produksi bioetanol dari bahan baku singkong, jagung dan iles-iles :pengaruh suhu fermentasi dan berat yeast saccharomyces cerevisiae

Clicks: 127
ID: 187333
2014

Kebutuhan bahan bakar di masa sekarang semakin bertambah besar sehingga berdampak pada menipisnya sumber bahan bakar dan meningkatnya polusi udara di lingkungan. Penggunaan bahan bakar alternatif dari sumber non fosil merupakan pilihan terbaik sebagai pengganti bahan bakar fosil. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang tepat digunakan baik di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang.

Bahan baku etanol yang digunakan pada penelitian ini adalah singkong, dan iles-iles.Variabel penelitian yang diamati temperatur fermentasi (30°C; 40°C;­­ 50°C) dan komposisi Saccharomyces cerevisiae (2,5 g; 5 g; 10 g; 15 g) Proses pembuatan bioetanol terdiri dari hidrolisis enzim yaitun likuifikasi menggunakan a-amylase1,6% v/w (t = 1 jam; T = 95-100°C; pH 6) dan sakarifikasi menggunakan b-amylase 3,2% v/w (t = 4 jam; T = 60°C; pH 5) serta proses fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae ( t = 120 jam; pH 4,5; yeast 5 g). Kadar etanol tertinggi dihasilkan pada temperatur fermentasi 30°C untuk semua bahan baku dengan kadar etanol masing-masing 83,43 g/L untuk singkong,80,77 g/L untuk jagung,dan 79,94 g/L untuk iles-iles.

Reference Key
kusmiyati2014reaktorproduksi Use this key to autocite in the manuscript while using SciMatic Manuscript Manager or Thesis Manager
Authors ;K. Kusmiyati;Lukhi Mulia Shitophyta
Journal international journal of surgical oncology
Year 2014
DOI 10.14710/reaktor.15.2.97-103
URL
Keywords Keywords not found

Citations

No citations found. To add a citation, contact the admin at info@scimatic.org

No comments yet. Be the first to comment on this article.